Kaidah
MENGGABUNGKAN
IBADAH SEJENIS
إِذَا اجْتَمَعَتْ عِبَادَتَانِ مِنْ جِنْسٍ وَاحِدٍ تَدَاخَلَتْ أَفْعَالُـهُمَا وَاكْتَفَى عَنْهُمَا بِفِعْلٍ وَاحِدٍ إِذَا كَانَ مَقْصُوْدُهُـمَا وَاحِدًا
Apabila dua ibadah sejenis berkumpul maka pelaksanaannya digabung dan cukup dengan melaksanakan salah satunya jika keduanya mempunyai maksud yang sama.
MAKNA KAIDAH
Kaidah ini merupakan implementasi dari prinsip taisir (kemudahan) dalam agama yang mulia ini. Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di رضي الله عنه mengatakan, “Ini merupakan nikmat dan kemudahan dari Allah سبحانه و تعالى, di mana satu amalan bisa mewakili beberapa amalan sekaligus.”[1] Baca lebih lanjut