Kekeliruan Fatwa Dalam Kasus Kontemporer (Nawazil)


Kekeliruan Fatwa

Dalam Kasus
Kontemporer (Nawazil)[1]

Allah subhanahu wa ta’ala  menutup dakwah para Rasul dengan dakwah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Allah ta’ala memenangkan risalah beliau hingga hari kiamat nanti. Allah subhanahu wa ta’ala ciptakan generasi Sahabat dan Tabi’in yang bertugas menegakkan hujjah kepada manusia. Juga memerintahkan mereka untuk menjaga syariat Islam dan bertafaqquh fiddin (belajar ilmu agama). Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

كُونُواْ رَبَّانِيِّينَ بِمَا كُنتُمْ تُعَلِّمُونَ الْكِتَابَ وَبِمَا كُنتُمْ تَدْرُسُونَ

Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan al-Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya. (Qs Ali Imran/3:79) Baca lebih lanjut

BAGAIMANA ULAMA BERIJTIHAD


Ustadz Arifin Badri

Allah subhanahu wa ta’ala  telah menjadikan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai penutup para Rasul dan agama Islam sebagai penutup seluruh syari’at dan agama. Allah subhanahu wa ta’ala  berfirman:

مَّا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِّن رِّجَالِكُمْ وَلَكِن رَّسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيماً

“Muhammad itu bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Qs al-Ahzab/33:40) Baca lebih lanjut