Cabang-cabang Kaidah: Kesulitan Membawa Kemudahan


Oleh Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

Kaidah “Kesulitan membawa kemudahan” yang telah kita bahas pada edisi lalu mempunyai beberapa cabang kaidah, di antaranya:

PERTAMA

Idzaa dhooqol amru ittasama wa idza ittasama dhooqo

(Jika sebuah perkara itu tnenyempit maka akan menjadi luas, namun jika meluas maka akan jadi sempit)

Makna kaidah

Apabila terdapat sesuatu yang membuat sebuah perkara menjadi sulit maka Baca lebih lanjut

Hukum asal segala sesuatu adalah tetap dalam keadaannya semula, dan keyakinan tidak bisa hilang karena keraguan


Kaidah yang agung ini telah ditunjukkan oleh sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam salah satu hadits shahih. Diriwayatkan bahwa ada seorang laki-laki mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk mengadukan keadaan yang dirasakannya sewaktu shalat. Laki-laki itu merasakan sesuatu di perutnya seolah-olah telah berhadats, sehingga ia ragu-ragu apakah telah berhadats ataukah belum. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadanya: Baca lebih lanjut

Bersikap Adil Terhadap Anak


Abu Ibrahim Muhammad Ali

 

yaumul-mizan-19033Salah satu sikap orang tua yang sangat penting untuk selalu diterapkan adalah selalu berlaku adil sebatas kemampampuan kepada anak-anaknya. Hal ini dikarenakan ketidakadilan sangat beasr pengaruh buruknya terhadap pertumbuhan anak-anak.

Anak-anak diharapkan akan patuh kepada orang tuanya yang selalu adil dan tidak pilih kasih, dan orang tua lebih mudah mengatur mereka karena mereka semua merasa diperhatikan dan disayang oleh orang tuanya. Baca lebih lanjut

BERMAKMUM DI BELAKANG IMAM YANG SELALU MELAKUKAN QUNUT SUBUH


  1. Sehubungan dengan keumuman hadits:  “Sesungguhnya imam itu dijadikan hanyalah untuk diikuti”, apabila saya shalat di belakang imam yang mengerjakan qunut bid’ah (qunut Shubuh), apakah saya ikut mengangkat tangan (untuk) mengamini, atau bagaimana yang seharusnya saya
    lakukan?
  2. Dalam shalat jahr, bacaan “bismillah” pada al-Fatihah dan awal surat yang lainnya, dibaca secara jahr (keras) atau sirr (lirih/pelan)?

Thamrin Rizal (Cikarang – JABAR)

Jawab:

1. Soal pertama mencakup 3 (tiga) masalah, yaitu: (1) hadits “Dijadikan imam…”, (2) hukum qunut Shubuh, dan (3) sikap makmum di belakang imam yang selalu qunut Shubuh.

a. Hadits tersebut berbunyi: Baca lebih lanjut